Seribu Penghargaan Buat Mereka Yang Sudi...

BLOG ENTRI RENCAM DARIPADA AKU... JEMPUT KE SANA YE..

Rabu, 5 Januari 2011

Kisah Anak Monyet...

Seekor anak monyet bersiap-siap hendak melakukan perjalanan jauh. Ia berasa sudah begitu bosan dengan hutan tempat hidupnya sekarang. Ia mendengar bahwa di bahagian lain dunia ini, ada tempat yang disebut "hutan" di mana ia berpikir akan mendapatkan tempat yang lebih "baik". "Aku akan mencari kehidupan yang lebih baik ! " katanya. Orang tua si Monyet, meskipun bersedih, melepaskan jua kepergiannya. " Biarlah ia belajar untuk kehidupannya sendiri," kata sang Ayah kepada sang Ibu dengan bijak.


Maka pergilah si Anak Monyet itu mencari "hutan" yang ia gambarkan sebagai tempat hidup kaum Monyet yang lebih baik. Sementara kedua orang tuanya tetap tinggal di hutan itu. Waktu terus berlalu, sampai suatu ketika, si Anak Monyet itu secara mengejutkan kembali ke orang tuanya. Tentu kepulangan anaknya itu disambut dengan penuh gembira oleh orang tuanya.

Sambil berpelukan, si Anak Monyet berkata, "Ayah, Ibu, aku tidak menemukan hutan seperti yang aku angan-angankan. Semua binatang yang aku temui selalu keheranan setiap kali aku menceritakan bahwa aku akan bergi ke sebuah tempat yang lebih baik bagi semua binatang yang bernama "hutan". "Malah, mereka mentertawakanku," sambungnya sedih. Sang Ayah dan Ibu hanya tersenyum mendengarkan cerita si Anak Monyet itu. "Sampailah aku bertemu dengan Gajah yang bijaksana," lanjutnya. " Ia mengatakan bahwa sebenarnya apa yang aku cari dan sebut sebagai hutan itu adalah hutan yang kita tinggali ini !. Kamu sudah mendapatkan dan tinggal di dalam hutan itu!". Lalu bapanya berkata, " Benar, anakku. Kadang-kadang kita memang berpikir tentang hal-hal yang jauh, padahal apa yang dimaksud itu sebenarnya sudah ada di depan mata.".....


Kadang kala, kita semua adalah seperti si Anak Monyet itu. Hal-hal yang sederhana, hal-hal ada di sekitar kita, jarang kita perhatikan. Justeru, kita asyik melihat hal yang "jauh-jauh" yang pada dasarnya sudah pun berada di depan mata. Ada ketikanya pula kita berasa gelisah dengan pekerjaan kita,  kita gelisah dengan segala rencana kehidupan kita. Padahal, mungkin pekerjaan kita sekarang ini sebenarnya adalah yang terbaik yang Allah tentukan untuk kita. Dan, hidup yang kita jalani pada hari ini sesungguhnya adalah sebahagian daripada rangkaian kehidupan kita ke masa yang akan datang... errr.. apa yang aku repekkan nih...????



10 ulasan:

one2paii berkata...

betul tuh bai..tidak perlu mencari yang terbaik dari yang terbaik..kadang2 kita lupa,kita inginkan sesuatu yang terbaik..tp hakikatnya kita sudah pun ado yang lebih baik dari yang terbaik..

p/s:lamo x menyinggah uhma lu kan

kelisa_samudera berkata...

ni bukan merepek ni. ni satu renungan yg mengesankan.

wahida berkata...

setuju, bukan semua yg kita impikan adalah yg terbaik....takut yg dikejar x dpt, yg dikendong berciciran, eh related ke peribahasa ni ngan n3 ni ek?

fiqas berkata...

bukan merepek, pedoman utk kita...kadang2 kita lalai, alpa dengan apa yang kita ada...masih mencari sedangkan kita dah dpt apa yang kita mahu,,,

Admin berkata...

Kenapa tukar tema blog ini,atau hendak di selang seli dengan bahasa daerah

a.samad jaafar berkata...

aku dan teksi.. bukan tukar tema.. mmg dari dulu mcm ni.. cuma kalau menulis kisah pengalaman atau peribadi sahaja saya menggunakan bahasa daerah...bagi saya, menulis menggunakan bahasa daerah lebih susah dan perlu jiwa yang betui-betui relaks.. tp belakangan ni.. kurang relaks hihihi..

a.samad jaafar berkata...

Fiqas.. t kasih krn rajin datang ke sini.. sy sgt mhargainya.. mmg manusia tidak pernah kenal makna 'cukup'

a.samad jaafar berkata...

0ne2paii.. gua pun sibuk semenjak dua menjak yg lalu.. tq krn sudi jenguk ke sini

a.samad jaafar berkata...

wahida : jadi ke pegi t intan cuti hari tu ?

a.samad jaafar berkata...

Kelisa : mike bulih bergurau dgn teman.. jgn risau..biras mike tu yg sensitif..hihihi